Rabu, 17 April 2013

Bukti Bahwa Ka’bah Adalah Titik Sentral Bumi

Bukti Bahwa Ka’bah Adalah Titik Sentral Bumi


Angka ini mungkin terlihat sebagai angka biasa tapi, angka ini sebenarnya merupakan angka yang istimewa. Dan Brown, dalam salah satu buku yang dikarangnya menyebut 1,618 sebagai angka tercantik dalam seni. 1,618 didapatkan dari deret angka Fibonacci, sebuah deret angka yang terkenal bukan hanya karena jumlah dari angka yang berdekatan sama dengan angka setelahnya, tetapi juga krena hasil bagi dari angka yang berdekatan memiliki sifat yang menakjubkan yaitu mendekati angka 1,618.
Para ilmuwan zaman dahulu menyebut angka 1,618 sebagai Proporsi Agung. Mereka memberi julukan seperti itu karena keberadaan angka 1,618 tersebar di alam. Tumbuhan, hewan dan bahkan manusia memiliki sifat dimensional yang melekat dengan kualitas keakuratan 1,618 dibanding satu.
Jika kita pernah mempelajari tentang lebah, kita akan mengetahui bahwa jumlah lebah betina selalu lebih banyak dari lebah jantan dan kalau kita membagi jumlah lebah betina dengan jumlah lebah jantan di setiap sarang maka kita akan mendapatkan angka 1,618. Rasio tiap diameter spiral ke spiral berikutnya pada kerang laut spiral juga menunjukkan angka 1,618.
Bunga cemara berspiral, susunan daun pada tumpukan tumbuhan, segmentasi serangga, semuanya memperlihatkan kepatuhan yang mengagumkan pada angka 1,618. Angka tersebutjuga tidak memberi pengecualian pada tubuh kita. Jika kita ukur jarak puncak kepala ke lantai, kemudian membaginya dengan jarak dari pusar ke lantai maka yang akan kita dapatkan adalah angka yang mendekati 1,618.
Bagaimana dengan anggota tubuh yang lain? Ukur jarak dari bahu ke ujungjari kita lalu bagi dengan jarak dari siku ke ujung jari. Kita dapat 1,618. Yang lain? Paha ke lantai dibagi dengan lutut ke lantai. 1,618. Ruas jari, jemari kaki,divisi tulang belakang, semua mengarah ke 1,618. sebenarnya, saya juga belum pernah membuktikan kebenarannya. Jadi bagi kalian yang tertarik, silahkan saja buktikan sendiri.
HUBUNGANNYA DENGAN KA’BAH :
Ada yang menarik bagi kiblat ummat Islam yaitu Ka’bah, ternyata ka’bah selain sebagai titik sentral menghadap ketika sholat (dari manapun arahnya ke Ka’bah menghadapnya) namun Ka’bah mempunyai keajaiban lain, Miracle Of Kaaba ini terbukti dengan penelitian ilmuwan, ditemukan bukti adanya keajaiban yang akurat dengan ditemukannya angka unik 1,618.
Angka satu koma enam ratus delapan belas ini, bisa cm, meter atau kilometer dst. Dimana keajaibannya ? Ternyata dibangunnya Ka’bah oleh Nabi Ibrohim Alaihis salam bersama putranya Nabi Ismail Alaihis salam adalah titik sentral alam semesta. Jadi bukan asal di bangun dan bukan asal berdiri. Uniknya lagi … jarak dari ka’bah ke kutub utara dan jarak ka’bah ke kutub selatan, dimana jarak terpanjang di bagi dengan jarak terpendek hasilnya 1,618. Begitu juga jarak dari Ka’bah ke barat dan jarak ka’bah ke timur dimana sisi panjang di bagi sisi pendeknya, juga ketemu angka 1,618.
Begitu juga jarak diagonal ka’bah di peta, dari jarak sisi panjang ke sisi jarak pendeknya di bagi dua, akan menghasilkan jarak 1,618. Dan jarak dimana ka’bah ke Timur dan ke Barat lebih semetris di bandingkan dengan jarak dari Greenwich Mean time ( GMT ). Di London yang dijadikan titik sentral untuk menentukan waktu dari 0 (nol ) derajat ke barat sejauh 180 derajat dan 0 (nol) derajat ke timur sejauh 180 derajat yang bertemu di Samudera Pasifik, sebenarnya tidak akurat, jadi menurut konsep ini mestinya pembagian waktu yang tepat bukan dari kota London, tapi kota Mekkah, Allahu Akbar.


Dalam sebuah penelitian , ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’Bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”
Tentang Ka’bah :
1. Hajar Aswad

Hajar aswad adalah batu yang berasal dari batu-batu mulia yaitu Yaqut yang diturunkan Allah dari surga dan diberikan kepada ibrahim ‘Alaihis salam. agar meletakkan di salah satu sudut kabah yaitu rukun hajar aswad (sudut hajar aswad). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda bahwa hajar aswad itu di turunkan dari surga berwarna putih dan bahkan lebih putih daripada susu. Dan sekarang ini berwarna hitam karena dinodai oleh dosa-dosa anak cucu nabi Adam Alaihissalam.
2. Multazam

Multazam ialah tempat di kabulkan doa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. karena itu disunnahkan berdoa di multazam baik menempelkan pipi, dada, tangan seraya berdoa dengan khusyu’. Riwayat dari ibnu Abbas bahwa “multazam” ialah: jarak antara rukun hajar aswad dan pintu kabah kira-kira 2 meter.
3. Hijir Ismail (Hateem)

Pada mulanya hijir ismail itu berbentuk lingkaran penuh tetapi pada zaman quraisy terjadilah perbaikan atau renovasi dan terpotong separuh lingkarannya dengan demikian disebut: Hateem (yang artinya : terpotong). Hijir ismail atau hateem ini adalah bagian dari kabah (kira-kira 3 meter) oleh sebab itu tidak boleh seseorang melintasi hijir ismail saat melakukan tawaf dan hendaknya mengitari kabah sepenuhnya.
4. Rukun Yamani

Rukun yamani adalah : sudut kabah yang menghadap ke arah yaman.Rukun ini sejajar dengan hajar aswad. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. hanya menyalami atau istilam hajar aswad dan rukun yamani saja. Sedangkan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “sesungguhnya mengusap keduanya yakni hajar aswad dan rukun yamani dapat menghapus dosa-dosa.”
5. pintu ka’bah

Ka’bah itu mempunyai 2 pintu, pintu yang menyentuh tanah yaitu pintu yang berada di sebelah barat digunakan untuk jalan keluar dari kabah, sedangkan pintu yang berada di sebelah timur digunakan untuk masuk ke dalam kabah. Ketika ka’bah mengalami perbaikan oleh kaum quraisy mereka menutup pintu bagian barat. Sedangkan pintu di bagian sebelah timur di tinggikan dari permukaan tanah dan daun pintunya dibuat 2 bagian.
6. kunci kabah

Kunci kabah itu pada mulanya dipegang oleh nabi Ismail ‘Alaihissalam. lalu diwariskan kepada putranya Tsabit, lalu kepada anak-anaknya, lalu sampai kepada Khaza’ah hingga pada Qusai ibnu Kilab, kakek keempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah wafatnya Usman ibnu Thalhah, kunci itu diwariskan secara turun-temurun kepada keturunan Usman ibnu thalhah. Kunci yang sekarang ini turun-menurun itu berada di tangan Bani Syaibah. Disimpan didalam tas terbuat dari sutera yang dihias dengan emas murni yang dibuat oleh pabrik kiswah. Di atasnya tertulis (surat Al-Nisa’ ayat:58) dan disisi lainnya tertera: “amara bi shun’ihi khadim al-haramain al-syarifain Fahd ibn Abdul Azizi Alu Sa’ud, Hafizahullah (Dibuat atas perintah penjaga dua tanah suci Raja Fahd ibn Abdul Aziz dari keluarga Sa’ud, Semoga Allah melindunginya)”
7. Gembok pintu kabah

Gembok ini bentuknya gembok lama dan dibuat pada tahun 1399 H. Panjang gembok ini sekitar 34 cm, lebar 6 cm pada setiap sisinya. Pada gembok ini ada tulisan: “Shuni a fi ahd khalid ibn Abdul Aziz Alu Saud sanah 1399 H” (Dibuat pada masa pemerintahan khalid ibn Abdul Aziz dari keluarga Saud tahun 1399 H). Dan tulisan ini tertera pada lempengan tembaga kuning.
8. Kiswah

Kiswah adalah : “kain yang berwarna hitam terbuat dari bahan sutera murni dengan bertulisan aksara arab yang dirajut atau bersulam timbul dari benang perak yang disepuh dengan emas dan melapisi bangunan kabah”. Kabah berkiswah baru setiap tahun pada tanggal 9 dzulhijjah. Kiswah iitu terdiri dari 5 potong kain, 4 potong kain menutupi antara rukun ke rukun (sudut ke sudut) yaitu: “Rukun yamani ke rukun hajar aswad, rukun hajar aswad ke rukun syami, rukun syami ke rukun iraqi, rukun iraqi ke rukun yamani”. Sedangkan 1 potong kain lagi menutupi sisi pintu kabah (Sisi multazam).
9. Dalam kabah

Menurut riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anuma. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  jika masuk ke dalam kabah, beliau terus berjalan (dengan muka menghadap dinding) hingga pintu kabah dibelakang beliau dan antara beliau dan dinding kabah di hadapannya beliau sholat disitu (jaraknya kira-kira 3 hasta). Karena sholat dibagian manapun didalam kabah tidak ada larangan. Konon dari arah pintu masuk itu ada mihrab (tempat sholat) kemungkinan dibangun karena disitulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melaksanakan sholat di dalam kabah. Selain itu, di dalam kabah terdapat 3 tiang tegak sebagai penyangga atap kabah yang terbuat dari kayu, jarak antara tiang ke tiang lainnya 2,35 meter. Dinding-dindingnya dilapisi dengan batu pualam yang terbuat dari marmer dan dipahat dengan kaligrafi Arab yang indah. Atap dan dinding ditutupi dengan kain kiswah yang terbuat dari kain sutra yang berwarna hijau dengan hiasan kaligrafi bertuliskan “Laa Ilaha illallah, Muhammad Rasulullah.” Kemudian surat Ali Imron ayat :96, Al-Baqarah: 144 dan kalimat-kalimat “ya Hannan, Ya Mannan, Ya Dzaljalali wal ikraam” Di dalam kabah sebelah kanan dari pintu kabah dapat kita lihat sebuah pintu yang menuju ke atas dengan menggunakan tangga manual. Pintu ini disebut dengan “pintu Taubat” (Bab Attaubah) kononnya ada kuncinya. Disekitar pintu ini dihiasi dengan kain kiswah (tirai) Dipermukaan atap atas kabah itu juga terdapat pintu yang tutupnya terbuat dari besi baja. Para petugas naik ke pintu melalui tangga-tangga di dalam kabah guna untuk memudahkan mereka pembersihan kabah untuk penggantian kiswah.
Wallahu a’lam bish shawwab.

Sabtu, 06 April 2013

Beginilah Cara Menghitung Jarak Benda-benda Langit

Bagaimana sebenarnya cara astronom untuk dapat menghitung dan mengetahui jarak diantara benda-benda langit seperti matahari, planet, bintang, galaksi dan sebagainya. Metode penentuan jarak bintang dan objek luar angkasa lainnya yang paling sederhana adalah metode paralaks trigonometri. Akibat perputaran Bumi mengitari Matahari, maka bintang-bintang yang dekat tampak bergeser letaknya terhadap latar belakang bintang-bintang yang jauh. Dengan mengukur sudut pergeseran itu (disebut sudut paralaks), dan karena kita tahu jarak Bumi ke Matahari, maka jarak bintang dapat ditentukan.

Berkas:UpdatedPlanets2006-indonesian.jpg

Sudut paralaks ini sangat kecil hingga cara ini hanya bisa digunakan untuk bintang-bintang yang jaraknya relatif dekat, yaitu hanya sampai beberapa ratus tahun cahaya (bandingkan dengan diameter galaksi kita yang 100.000 tahun cahaya, dan jarak galaksi Andromeda yang dua juta tahun cahaya). Ada metode lain yang dapat meraih jarak lebih jauh, yaitu metode fotometri.

Bayangkan pada suatu malam yang gelap Anda melihat sebuah lampu di kejauhan. Anda diminta menentukan jarak lampu itu. Ini dapat Anda lakukan asalkan Anda tahu berapa watt daya lampu itu. Dalam istilah astronomi daya sumber cahaya disebut luminositas, yaitu energi yang dipancarkan sumber setiap detik. Jarak ditentukan dengan menggunakan prinsip inverse-square law, artinya terang sumber cahaya yang kita lihat sebanding terbalik dengan jarak kuadrat. Suatu lampu yang jaraknya kita jauhkan dua kali, cahayanya akan tampak lebih redup empat kali.

Ada benda-benda langit yang luminositasnya dapat diketahui. Ini disebut sebagai lilin penentu jarak (standard candle). Salah satu lilin penentu jarak adalah bintang-bintang variabel Cepheid yang berubah cahayanya dengan irama tetap (periodik). Perubahan cahaya itu disebabkan karena bintang itu berdenyut. Makin panjang periode (selang waktu antara) denyutan, makin terang bintang itu.

Sifat tersebut ditemukan oleh astronom wanita Henrietta Leavitt pada tahun 1912. Jadi, luminositas bintang dapat ditentukan dengan cara mengukur periode denyutannya. Variabel Cepheid merupakan bintang yang sangat terang, hingga beberapa puluh ribu kali matahari, karena itu dapat digunakan untuk menentukan jarak galaksi lain.

Ada lilin penentu jarak yang jauh lebih terang lagi, yaitu Supernova Type Ia. Ini bintang meledak, terangnya telah dikalibrasi sekitar 10 miliar kali matahari. Ini lilin penentu jarak yang sangat penting karena bisa digunakan untuk menentukan jarak galaksi-galaksi yang sangat jauh. Studi tentang Supernova Type Ia ini intensif dilakukan sekarang.

Alam semesta


Sebuah mobil ambulans bergerak sambil membunyikan sirene. Bila mobil itu sedang mendekati kita, maka suara lengking sirene itu bernada tinggi. Tetapi bila mobil melewati kita dan bergerak menjauh, nada lengking menjadi rendah. Ini disebut efek Doppler. Bunyi adalah peristiwa gelombang. Pada saat sumber bunyi mendekat, waktu getarnya (frekuensinya) bertambah, maka nadanya terdengar tinggi. Tetapi bila sumber bunyi menjauh, waktu getarnya merendah.

Cahaya merupakan gelombang elektromagnet. Cahaya yang waktu getarnya cepat berwarna biru, yang waktu getarnya lambat berwarna merah. Efek Doppler juga berlaku untuk cahaya. Sebuah sumber cahaya akan tampak lebih biru bila benda tadi bergerak mendekat dan lebih merah bila menjauh.

Vesto Slipher di Observatorium Lowell, Amerika, pada tahun 1920 menunjukkan bahwa garis spektrum galaksi-galaksi yang jauh bergeser ke arah merah. Ini disebut pergeseran merah atau red shift. Artinya, galaksi-galaksi itu semuanya bergerak menjauhi kita. Dengan mengukur besar pergeseran merah itu kecepatan menjauh galaksi-galaksi itu dapat diukur.

Pada tahun 1929 Edwin Hubble di Observatorium Mount Wilson, Amerika, mendapatkan adanya hubungan antara kecepatan menjauh itu dan jarak galaksi. Makin jauh suatu galaksi, makin besar kecepatannya. Hubble mendapatkan hubungan itu linier dan menuliskannya dalam rumus V = H D dengan V = kecepatan menjauh, D = jarak galaksi dan H disebut tetapan Hubble. Dengan rumus Hubble itu dapat diperoleh bahwa semua galaksi itu dulu menyatu di suatu titik. Kapan ? Waktunya adalah t = D / V atau t = 1 / H. Pada waktu itulah terjadi big bang atau ledakan besar yang membentuk alam semesta ini.

Harga t inilah yang kita sebut sebagai umur alam semesta. Dengan mengukur tetapan Hubble H, maka umur alam semesta dapat ditentukan, yaitu sekitar 13-15 miliar tahun. Taksiran terbaik adalah 13,7 miliar tahun. Ini juga cocok dengan umur bintang-bintang tua di globular cluster (gugus bintang bola) yang ditentukan dari teori evolusi bintang, yaitu 12-13 miliar tahun.

Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa alam semesta kita ini sekarang mengembang. Pengembangan alam semesta dan Hukum Hubble dapat dijelaskan oleh model alam semesta Friedmann. Sebenarnya sifat alam semesta yang tidak statis ini sudah diperoleh Einstein ketika mengembangkan Teori Relativitas Umum-nya. Namun, Einstein dan banyak ahli fisika lainnya tidak memercayainya. Hanya Alexander Friedmann, seorang ahli fisika dan matematika Rusia, mengembangkan modelnya berdasarkan solusi non-static pada Teori Relativitas Umum Einstein. Ia memprediksi kemungkinan alam semesta yang mengembang pada tahun 1922, tujuh tahun sebelum Hubble menemukan hukumnya.

Dengan menggunakan hukum Hubble ini, galaksi yang dapat ditentukan pergeseran merah atau red shift-nya (dengan kata lain kecepatan menjauhnya), maka jaraknya dapat ditentukan. Galaksi Abell 1835 IR1916 pada awal tulisan ini, yang merupakan galaksi yang terjauh, ditentukan jaraknya dengan cara ini. Garis spektrum yang berasal dari hidrogren (disebut Lyman-alpha) di galaksi ini yang seharusnya berada di warna ultraviolet bergeser ke warna inframerah.

Jarak galaksi itu 13,23 miliar tahun cahaya. Bila alam semesta ini berumur 13,7 miliar tahun, berarti kita melihat galaksi itu hanya 470 juta tahun setelah big bang, sewaktu umur alam semesta baru 3,4 persen dari umurnya sekarang. Bila kita umpamakan alam semesta ini kakek berumur 80 tahun, yang kita lihat adalah balita berumur 2,5 tahun.

Bola terjauh


Seberapa jauh kita dapat melihat alam semesta" Pertama kita pahami dulu bagaimana posisi kita melihat masa lalu alam semesta. Imajinasikan kita berdiri di suatu titik dalam alam semesta. Kemudian kita bayangkan suatu bola dengan kita sebagai pusat. Katakan radius bola itu 1.000 tahun cahaya. Maka bila kita melihat benda yang berada di permukaan bola itu, berarti kita melihat benda itu pada keadaan 1.000 tahun yang lalu. Ini karena cahaya yang kita lihat (atau informasi yang kita terima) dari benda itu berangkat dari sana 1.000 tahun yang lalu.

Kita bisa membuat bola lain, kita tetap sebagai pusat, dan radius bola kita ambil jauh lebih besar, misalnya sejuta tahun cahaya. Kalau kita bisa melihat benda yang berada di permukaan bola itu, di mana pun arahnya, berarti kita melihat ke masa sejuta tahun yang lalu. Begitu seterusnya kita bisa membuat bola-bola histori alam semesta. Makin besar bola itu, makin jauh kita melihat ke masa silam.

Umur alam semesta ditaksir sekitar 13,7 miliar tahun. Maka benda terjauh yang bisa kita lihat adalah benda yang terletak di permukaan bola yang radiusnya dari kita 13,7 miliar tahun cahaya. Itulah bola terbesar yang bisa kita buat. Apa yang bisa kita lihat di situ ?

Kita tengok sebentar peristiwa sehari-hari. Pada siang hari yang berawan kita melihat langit berwarna putih. Kita tidak bisa melihat matahari yang berada di balik awan itu. Ini disebabkan karena partikel uap air di awan menyebarkan cahaya matahari. Ibaratnya, cahaya matahari "dipingpong" ke sana kemari oleh partikel uap air (disebut penyebaran Mie). Dengan begitu, kita kehilangan informasi tentang arah sumber cahaya itu, yaitu matahari. Tetapi bila ada pesawat terbang yang terbang di bawah awan, kita bisa melihatnya. Jadi, ruang di antara kita dan awan transparan, sedangkan awan tidak transparan.

Kembali ke alam semesta. Tak lama setelah big bang terjadi, alam semesta dihuni oleh partikel cahaya atau radiasi (photon), inti-inti atom ringan (yang terdiri dari proton dan neutron) dan elektron bebas. Elektron bebas bersifat menyebarkan cahaya (photon), sama seperti partikel uap air di dalam awan tadi. Jadi pada saat itu alam semesta tidak transparan, karena cahaya atau radiasi di situ "dipingpong" oleh elektron (disebut penyebaran Compton), mirip yang terjadi pada awan pada analogi di atas.

Akan tetapi, sekitar 400.000 tahun setelah big bang, proton dan elektron bergabung membentuk atom hidrogen netral. Jumlah elektron bebas berkurang. Karena partikel penyebarnya (elektron) berkurang, maka penyebaran cahaya atau radiasi juga berkurang. Jadi, alam semesta sekitar 400.000 tahun setelah big bang menjadi transparan.

Permukaan bola pada jarak 400.000 tahun setelah big bang disebut "permukaan penyebaran terakhir" atau surface of last scattering. Kalau kita melihat ke surface of last scattering (berarti ke masa 400.000 tahun setelah big bang), ibaratnya kita melihat ke awan pada analogi di atas. Yang di balik itu tidak dapat kita lihat karena alam semesta waktu itu tidak transparan. Alam semesta mulai dari surface of last scattering hingga kita transparan. Dari surface of last scattering itu kita melihat radiasi yang berasal dari big bang yang dikenal sebagai latar belakang gelombang mikrokosmik atau cosmic microwave background disingkat CMB.

Pengamatan CMB


Pada tahun 1948, ahli astrofisika kelahiran Rusia, George Gamow, mengemukakan bila kita melihat cukup jauh ke alam semesta, maka kita akan melihat radiasi latar belakang sisa dari big bang. Gamow menghitung bahwa setelah menempuh jarak yang sangat jauh, radiasi itu akan teramati dari Bumi sebagai radiasi gelombang mikro.

Pada tahun 1965, Arno Penzias dan Robert Wilson sedang mencoba antena telekomunikasi milik Bell Telephone Laboratory di Holmdel, New Jersey. Mereka dipusingkan oleh adanya desis latar belakang yang mengganggu. Mereka mengecek antena mereka, membersihkan dari tahi burung, tetapi desis itu tetap ada. Mereka belum menyadari desis yang mereka dengar itu berasal dari tepi jagat raya.

Penzias dan Wilson menelepon astronom radio Robert Dicke di Universitas Princeton untuk minta pendapat bagaimana mengatasi masalah itu. Dicke segera menyadari apa yang didapat kedua orang itu. Segera setelah itu dua makalah dipublikasikan di Astrophysical Journal. Satu oleh Penzias dan Wilson yang menguraikan penemuannya, satu oleh Dicke dan timnya yang memberikan interpretasi. Penzias dan Wilson memperoleh Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1978.

Penemuan CMB itu dikukuhkan oleh satelit Cosmic Background Explorer (Cobe) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Pengukuran oleh satelit Cobe itu menunjukkan temperatur CMB yang hanya 2,725 derajat Kelvin (nol derajat Celsius sama dengan 273 derajat Kelvin). Satelit Cobe memetakan radiasi itu di segala arah dan ternyata semuanya uniform sampai ketelitian satu dibanding 10.000. Kalau kita mempunyai mata yang peka pada CMB, maka langit seperti dilabur putih, sama di semua arah, mulus sempurna, tidak ada noda-nodanya. Ini sesuai dengan prinsip dasar kosmologi bahwa alam semesta ini isotropik dan homogen; seragam di semua arah. Yang kita lihat adalah surface of last scattering.

Sedemikian seragamnya CMB hingga hanya alat yang sangat sensitif dapat melihat adanya fluktuasi atau ketidakseragaman pada CMB. Untuk itu, NASA telah meluncurkan satelit antariksanya, Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP), yang lebih cermat daripada Cobe untuk mempelajari fluktuasi itu. Dengan mempelajari fluktuasi itu, diharapkan kita dapat mengetahui asal mula galaksi-galaksi dan struktur skala besar alam semesta dan mengukur parameter-parameter penting dari big bang.

Bola langit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 
 
 
Bola langit
Dalam istilah astronomi dan navigasi, bola langit adalah bola khayal dengan radius tak hingga yang tampak berotasi, konsentrik dan koaksial dengan Bumi, dan semua obyek langit dibayangkan berada pada kulit bola sebelah dalam. Sebanding dengan yang dimiliki bola Bumi, ekuator langit dan kutub-kutub langit merupakan proyeksi ekuator Bumi dan kutub-kutub Bumi pada bola langit. Bola langit merupakan "alat bantu" sangat penting dalam astrometri.
Bola langit dapat digunakan secara geosentrik maupun toposentrik. Geosentrik berarti bola tersebut berpusat pada pengamat khayal yang berada di pusat bumi dan efek paralaks tidak diperhitungkan. Sementara toposentrik berarti bola tersebut berpusat pada pengamat di permukaan Bumi dan paralaks horizontal tidak dapat selalu diabaikan


Bagaimana para ilmuwan mampu mengukur jarak antar planet ? bahkan mereka juga mampu mengukur diameter sebuah planet. Padahal tidak ada satu alat ukurpun yang dapat mengukurnya secara langsung.

Untuk memperoleh jarak bumi ke planet diperlukan alat yang disebut spektometer. Alat itu untuk menghitung lama perjalanan cahaya.

Misalnya melalui spektometer diketahui lamanya cahaya dari bulan sampai ke bumi adalah 1,3 detik. Jika kecepatan cahaya 299.774km/dtk maka jarak bulan - bumi adalah 1,3 X 299.774 yaitu 389.706 km

Sedang untuk mengetahui diameter bulan, dipakai satuan nilai sudut. Yaitu nilai yang menggambarkan berapa besar sudut yang dipakai orang untuk memandang seluruh bulatan benda 

misalnya nilai sudut bulan adalah 1.98 derajat, maka diameternya adalah 389.706 : (57 X 1,98) yaitu 3.453km (sudah dubulatkan).

Fisika dan Matematika memang paduan yang sempurna .
 


Hukum kepler
 
Lebih dari setengah abad sebelum newton merumuskan tiga hukum tentang gerak dan hukum gravitasi universal, seorang astronom berkebangsaan jerman Johanes Kepler (1571 – 1630) telah menulis sejumlah teori tentang astronomi. Teori kepler ini sebagian terbentuk setelah beberapa tahun ia menguji data yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe (1546 – 1601) tentang posisi planet dalam gerakannya melintasi langit. Pada tulisan kepler itu terdapat tiga teori penting yang di sebut sebagai hukum kepler tentang gerak planet. Adapun inti hukum-hukum kepler ini adalah sebagai berikut :

Hukum I kepler
setiap planet bergerak pada lintasan elips dengan matahari berada pada salah satu titik fokusnya.”

Elips adalah suatu kurva tertutup sedemikian sehingga jumlah jarak dari sembarang titik P pada kurva ke kedua titik tetap (disebut titik fokus F1 dan F2) selalu tetap. Jadi, F1 P + F2 P selalu sama untuk setiap titik P pada kurva

Hukum II kepler
”setiap planet bergerak sedemikian sehingga jika suatu garis khayal di tarik dari matahari ke planet tersebut akan menyapu daerah yang sama pada selang waktu yang sama.”

Planet bergerak lebih cepat pada orbit yang lebih dekat dengan matahari.

Hukum III kepler
”untuk setiap planet, kuadrat periode revolusinya berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari.”

Andaikan dua planet mempunyai jarak rata-rata dari matahari R1 dan R2, sedangkan periodenya, yaitu waktu yang diperlukan untuk satu kali mengelilingi matahari, berturut-turut adalah T­1 dan T2. Menurut hukum kepler, berlaku
T­12/T­22 = R­13/R­23

Newton dapat menunjukkan bahwa hukum kepler dapat diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum geraknya.
Sekarang kita akan mencoba membuktikan hukum III kepler menggunakan hukum newton. Kita akan membuktikan hukum tersebut untuk keadaan khusus di mana planet bergerak melingkar. Sebagian besar orbit planet sesungguhnya hampir menyerupai lingkaran. Andaikan sebuah planet bermasa m1 bergerak dengan kelajuan v1 mengelilingi matahari yang massanya Mm. jika jarak antara planet dan matahari R1, maka
                                ΣF = masp

  
  
 Jika periode planet ini adalah T1, maka v1 = 2 π R1/T1. Dengan demikian,
(persamaan 1)

Untuk planet kedua berlaku hal yang sama, yaitu
 (persamaan 2)


Dari kedua persamaan di atas dapat di simpulkan bahwa
(persamaan 3)

Contoh soal :
 periode revolusi bumi mengelilingi matahari adalah satu tahun dan jarak bumi – matahari adalah 1,5 x 1011 m. jika periode revolusi planet mars mengelilingi matahari adalah 1,87 tahun, berapakah jarak mars dari matahari ?
penyelesaian :
periode revolusi matahari : Tb = 1 tahun
jarak bumi – matahari : Rb­ – m­ = 1,5 x 1011 m
periode revolusi planet mars : Tm = 1,87 tahun
dengan menggunakan persamaan 3, di peroleh :

Jadi, jarak mars dari matahari adalah 2,28 x 1011 m.

Dengan menggunakan roket, sebuah satelit dapat di luncurkan dengan kelajuan tertentu sehingga dapat mengorbit bumi. Jika kelajuannya terlalu tinggi, satelit tidak dapat ditahan oleh gravitasi bumi dan lepas dari pengaruh gravitasi bumi. Dalam keadaan demikian, satelit tidak akan kembali lagi. Sebaliknya, jika kelajuannya terlalu rendah, roket akan jatuh ke bumi. Satelit biasanya di tempatkan pada orbit melingkar (atau hampir melingkar), sehingga memerlukan kelajuan lepas landas minimum. Jika ada pertanyaan, apakah yang menahan satelit sehingga tidak jatuh ke bumi ? jawabnya adalah kelajuannya yang tinggi. Untuk satelit yang bergerak (hampir) melingkar, percepatannya adalah v2/R. percepatan tersebut di hasilkan oleh gaya gravitasi yang berperan sebagai gaya sentripetal. Jadi, gerak satelit memenuhi persamaan

Dengan m = massa satelit, M = massa bumi, v = kelajuan satelit, R = jarak satelit diukur dari pusat bumi.
Sebagi contoh, satelit geosinkron yaitu satelit yang tetap berada di atas titik yang sama di atas katulistiwa. Jadi kelajuan satelit geosinkron diatur sedemikan rupa sehingga satelit tersebut mengelilingi bumi dengan periode yang sama dengan periode rotasi bumi, yaitu 24 jam. Satelit tersebut harus memiliki kelajuan sekita 3,070 km/jam, dan mengorbit pada ketinggian 36000 km di atas permukaan bumi.

Jumat, 05 April 2013


Materi tugas kelompok  Geo. regional

  

Kepulauan Nusa Tenggara

Nusa Tenggara
Geografi
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 9°00′S 120°00′E
Kepulauan Kepulauan Sunda
Pulau besar Flores, Sumbawa, Sumba, Timor, Bali
Luas 72.876,65
Negara
Indonesia
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur Maluku (Wilayah Kepulauan Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar)
Timor Leste
Demografi
Populasi 13.675.089


Nusa Tenggara atau Kepulauan Sunda Kecil (sekarang kadangkala digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat, hingga Pulau Timor di sebelah timur. Kepulauan Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara.
Secara administratif, Kepulauan Nusa Tenggara termasuk wilayah negara Indonesia, kecuali bagian timur Pulau Timor termasuk wilayah negara Timor Leste.
Di awal kemerdekaan Indonesia, kepulauan ini merupakan wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribukota di kota Singaraja, kini terdiri atas 3 provinsi (berturut-turut dari barat): Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.


FISIOGRAFI DAN POTENSI FISIK NUSA TENGGARA

Kepulauan Nusa Tenggara terletak di Indonesia bagian tengah yang tersebar sepanjang 2.850 km dari barat ke timur (1150 49’ BT sampai 134054’ BT) dan 1.450 km dari utara ke selatan (2036’ LU sampai 110LS). Nusa tenggara berada diantara bagian timur pulau Jawa dan kepulauan Banda tediri dari pulau-pulalu kecil dan lembah sungai. Secara fisik, dibagian utara berbatasan dengan pulau Jawa, bagian timur dibatasi oleh kepulauan Banda, bagian utara dibatasi oleh laut Flores dan bagian selatan dibatasi oleh Samudra Hindia Terdapat lima pulau besar yaitu Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan Sumba. Selain itu terdapat pulau-pulau kecil lainnya.
Kondisi fisik Nusa Tenggara sangat berbeda dengan kawasan lainnya di Indonesia. Kepulauan ini terdiri dari pulau-pulau vulkanis dan rangkaian terumbu karang yang tersebar di sepanjang lautan yang terdalam di dunia, dan tidak memiliki pulau besar, seperti Jawa dan Sumatera.
Asal-usul kepulauan ini dan proses-proses yang dialami dalam pembentukan pulau-pulau yang sampai sekarang masih terjadi sangat mempengaruhi posisi, ukuran, dan bentuk pulau. Sebagian besar pulau-pulau di kawasan ini, secara geologis, masih sangat muda, umurnya berkisar antara 1-15 tahun dan tidak pernah merupakan bagian dari massa daratan lain yang lebih besar. Kerumitan kondisi geologi Nusa Tenggara disebabkan oleh posisinya di persimpangan tiga lempeng geologis yaitu lempeng Asia, lempeng Australia, lempeng Pasifik dan dua benua yaitu Asia dan Australia.
Secara geologi nusa tenggara berada pada busur Banda. Rangkaian pulau ini dibentuk oleh pegunungan vulkanik muda. Pada teori lempeng tektonik, deretan pegunungan di nusa tenggara dibangun tepat di zona subduksi indo-australia pada kerak samudra dan dapat di interpretasikan kedalaman magmanya kira-kira mencapai 165-200 km sesuai dengan peta tektonik Hamilton (1979).
Pulau-pulau di Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklinal, yang merupakan perluasan busur Banda di sebelah barat. Geantiklinal yang membujur dari timur sampai pulau-pulau Romang, Wetar, Kambing, Alor, Pantar, Lomblen, Solor, Adonara, Flores, Rinca, Komodo, Sumbawa, Lombok dan Bali.
Kondisi iklim di Nusa tenggara barat maupun timur tidak mempunyai berbedaan yang mencolok, hal ini terlihat dengan adanya kondisi alam yang hampir sama di wilayah tersebut, misalnya terdapatnya padang rumput yang luas sehingga mempengaruhi iklim yang ada. Selain itu juga karena wilayah nusa tenggara yang berbentuk pulau-pulau sempit juga mempengaruhi iklim yang ada disana. Nusa tenggara tergolong beriklim kering, yang antara lain ditandai dengan jumlah curah hujan yang sedikit, dan tidak terbagi merata. Selain itu pada daerah dengan iklim kering ditandai dengan luasnya padang rumput.
Berdasarkan penyebarannya, maka prosentasi jenis-jenis tanah di wilayah Nusa Tenggara Timur antara lain terdiri dari tanah Mediteran 51%; tanah-tanah kompleks 32,25%; Latosol 9,72%; Grumusol 3,25%; Andosol 1,93%; Regosol 0,19% dan jenis tanah Aluvial 1,66% (Sumber Rencana Umum Kehutanan Propinsi Dati I Nusa Tenggara Timur tahun 1987).
Nusa Tenggara merupakan kepulauan yang dikelilingi laut dan terletak di pesisir pantai,hal ini juga akan mempengaruhi kondisi hidrologi. Secara umum keadaan hidrologi Nusa Tengara sangat bergantung pada curah hujan setempat. Wilayah perairan laut Nusa Tenggara Barat termasuk pada perairan laut dalam dengan dasar perairan yang terdiri dari batu karang dan pasir.Meskipun curah hujan di kabupaten lombok barat relatif rendah, di wilayah kota ini mengalir 4 buah sungai yang cukup besar dan potensial sebagai sumber mata air permukaan. Sungai yang terdapat di Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mempunyai fluktuasi aliran air yang cukup tinggi, pada musim penghujan berair dan banjir, sedangkan pada musim kemarau berkurang bahkan ada yang tidak berair sama sekali.
Pemanfaatan lahan untuk pengembangan potensi wilayah kepulauan Nusa Tenggara berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kondisi fisik lahan yang bervariasi dalam hal topografi, kelerengan, kesuburan tanah dan pasang surut air. Adapun pemanfaatan lahan di Nusa Tenggara antara lain untuk pertanian, perhutanan, pertambangan, perkebunan, perternakan, perikanan, dan pariwisata.
 
Kondisi Geomorfologi nusa tenggara

Pulau-pulau di Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklinal, yang merupakan perluasan busur Banda di sebelah barat. Geantiklinal yang membujur dari timur sampai pulau-pulau Romang, Wetar, Kambing, Alor, Pantar, Lomblen, Solor, Adonara, Flores, Rinca, Komodo, Sumbawa, Lombok dan Bali. Sedangkan dibagian selatan dibentuk oleh pulau-pulau Timor, Roti, Sawu, Raijua dan Dana. Punggungan geantiklinal tersebut bercabang di daerah Sawu. Salah satu cabangnya membentuk sebuah ambang yang turun ke laut melewati Raijua dan Dana, berakhir ke arah punggungan bawah laut di selatan Jawa. Cabang lain merupakan rantai penghubung dengan busur dalam yang melintasi daerah dekat Sunda.
a) Palung Belakang
Di sebelah timur Flores dibentuk oleh bagian barat basin Banda selatan. Di sebelah utara Flores dan Sumbawa terbentang laut Flores, yang dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Laut Flores Barat laut, berupa dataran (platform) yang luas dan dangkal, yang menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan dangkalan Sunda.
2) Basin Flores Tengah, berbentuk segitiga dengan puncak terletak di sebelah selatan volkan Lompobatang, yang berhubungan dengan depresi Walanae. Sedangkan dasarnya terletak di sepanjang pantai utara Flores, yang merupakan bagian terdalam (-5140).
3) Laut Flores Timur terdiri dari punggungan dan palung diantaranya, yang menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan punggungan bawah laut Batu Tara.
Di sebelah utara Bali dan Lombok palung belakang ini dibentuk oleh Laut Bali (lebar 100 km dan dalam 1500 m) ke arah barat dasarnya berangsur-angsur terangkat sampai bersambung dengan laut dangkal di selat Madura.
b) Busur Dalam
Busur dalam Nusa Tenggara merupakan kelanjutan dari Jawa menuju Busur Dalam Banda. Di Nusa Tenggara merupakan punggungan geantiklinal. Selat diantara pulau di bagian barat dangkal dan menjadi lebih dalam ke arah timur.
Struktur umum Lombok di sebelah utara merupakan zone volkanis dengan volkan aktif Rinjani (zone Solo), dataran rendah Mataram (subzone Blitar). Di selatan berupa pegunungan selatan dengan materi kapur Tertier dan breksi volkanis.
Bali dipisahkan oleh selat Bali terhadap Jawa. Zone di Bali sama dengan Jawa. Bagian utara merupakan bagian terluas terdiri dari volkan-volkan. Kuarter yang masih aktif, menunjukkan kelanjutan kompleks volkan muda di Jawa. Dataran Denpasar yang membentang pada kaki selatan volkan termasuk sub zone Blitar di Jawa. Dataran ini dihubungkan oleh tanah genting yang menyempit dengan bukit-bukit kapur Tertier Ulu Watu (213 m) yang dapat dibandingkan dengan semenanjung Blambangan. Pulau Nusa Panida (529 m) antara Bali dan Lombok juga terdiri dari kapur Tertier ini.
Fisiografi Sumbawa yang khas adalah adanya depresi yang memisahkan geantiklinal menjadi beberapa bagian, diantaranya berupa teluk di bagian timur. Teluk tersebut dipisahkan dari laut oleh pulau Mojo yang memberikan sifat khas dari depresi antar pegunungan pada puncak geantiklinal. Sisi utara ditumbuhi oleh beberapa volkan muda. Volkan Ngenges, Tambora dan Soromandi menghasilkan batuan leucit. Sedimen tertier dan batuan kapur alkali disebarkan secara luas di pulau Sumbawa. Hal ini memberikan gambaran bahwa zone pegunungan Selatan Jawa terdapat di seluruh pulau Sumbawa dan depresi menengah yang disebut zone Solo. Teluk Saleh merupakan sebuah depressi terpencil dari zone Solo.
Pulau Flores dipisahkan dari Sumba oleh selat Sape. Komodo dan Rinca termasuk ke dalam puncak geantiklinal Flores Tengah, yang terdiri dari batuan volkanis lebih tua (Tertier) dan intrusi magmatis yang dapat dibandingkan dengan Pegunungan Selatan Jawa. Volkan-volkan yang lebih muda muncul di sepanjang pantai selatan Flores Barat. Di Flores Timur geantiklinal itu berupa sumbu yang tenggelam sehingga batuan volkanis yang lebih tua dan intrusi granodiorit tidak begitu banyak, serta hanya terdapat volkan muda yang muncul dibagian puncaknya. Geantiklinal itu bersambung disepanjang Solor, Adonara, Lomblen dan Pantar, dimana pulau-pulau tersebut terdiri dari volkan yang aktif. Sumbu itu kemudian melalui Alor, Kambing, Wetar dan Romang. Di bagian ini busur dalam tidak memiliki volkan aktif. Pulau-pulau tersebut tersusun dari endapan volkanis Tertier akhir yang sebagian terdapat di bawah permukaan laut.
c) Palung Antara dengan Sumba
Palung ini berada di antara busur dalam volkanis Jawa-Bali-Lombok dan punggungan dasar laut sebelah selatan Jawa. Bagian terdalam terdapat di selatan Lombok, bercabang dua ke arah timur menjadi dua cabang yaitu sebelah utara dan selatan Sumba. Cabang-cabang ini merupakan penghubung antara palung sebelah selatan Jawa dan Basin Sawu antara Flores timur dan Roti. Lereng yang curam pada Wetar dan basin Sawu serta dasar laut yang datar menunjukkan adanya penurunan permukaan bumi. Sedangkan ujung timur dan baratnya dibatasi oleh pengangkatan seperti sembul (horst) di Kisar dan Sumba. Kedua pulau tersebut secara morfologis termasuk zone palung antara.
d) Busur Luar
Pulau-pulau di nusa tenggara yang termasuk busur luar adalah: Dana, Raijua, Sawu, Roti, Seman dan Timor. Punggungan dasar laut dari selatan Jawa muncul sampai 1200 m dibawah permukaan laut, selanjutnya turun ke arah timur sampai 4000 m. Palung antara tersebut sebagian terangkat. Selanjutnya sumbu geantiklinal itu naik lagi sampai ke pulau-pulau Sawu, Dana, Raijua, dan Sawu.
Pulau sawu mempunyai terumbu karang yang tingginya 300 m dpl dan mengelilingi pulau ini yang tersusun dari batuan pre-tertier. Punggungan dana-Raijua-Sawu serong terhadap punggungan Roti-Timor, dari tempat itu dipisahkan oleh selat Daong. Pulau Roti tersusun dari sedimen terlipat kuat dan tertutup oleh batu karang kuater yang tingginya 430 m dpl. Timor merupakan hasil geantiklinal yang lebar. Disamping itu terdapat depressi memanjang di puncaknya, melalui Teluk Kupang sampai perbatasan Timor Leste dan berakhir di muara sungai Lois.
e) Palung Depan
Antar pulau Chrismast dan punggungan bawah laut di selatan Jawa terdapat cekungan dalam utama yang membujur arah timur-barat, kedalamannya 7450 m. Palung depan Jawa dari sistem pegunungan Sunda itu membentang ke arah timur. Sampai di Sumba kedalamannya berkurang dan di sebelah selatan Sawu melengkung ke timur laut sejajar dengan Timor. Sampai di pulau Roti dipisahkan oleh punggungan (1940 m) terhadap palung Timor. Palung di selatan Jawa itu di bagian selatan dibatasi oleh pengangkatan dasar laut yang tidak jelas batasnya melalui Pulau Chrismast menuju dasar laut yang dalamnya 3000-4000 m. bagian timur palung Timor ini dibatasi oleh dangkalan Australia atau dangkalan Sahul.





Letak Geografis nusa tenggara

Kepulauan Indonesia terdiri dari beberapa pulau besar dan beberapa kepulauan kecil. Salah satu dari kepulauan kecil itu adalah kepulauan yang terdapat di Nusa Tenggara.

Nusa Tenggara terletak di sebelah timur pulau Jawa dan Bali, dan meliputi
(1) Nusa Tenggara Barat dan
(2) Nusa Tenggara Timur.
Sebutan Nusa Tenggara itu baru digunakan pada tahun 1954. Sebelumnya wilayah ini disebut dengan Sunda Kecil.

Nusa Tenggara terbagi atas:
 - Nusa Tenggara Barat (NTB), yang meliputi pulau Lombok dan Sumbawa (warna ungu).


- Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meliputi tiga pulau besar, yaitu pulau Flores, pulau Sumba, dan pulau Timor (warna hijau). Singkatan dari nama ketiga pulau di NTT ini: Flobamor (Flores-Sumba-Timor), menjadi sebutan khas untuk NTT.
Di Nusa Tenggara Timur sendiri terdapat sekitar 550-an pulau.
Secara geografis, wilayah NTT terletak di antara BB 118° and 125°, BS 118° and 125°, dan BT 8° and 12°.

Pulau Flores Pulau Flores merupakan pulau vulkanis dengan banyak obyek wisata yang indah. Salah satu yang paling terkenal adalah danau Kelimutu yang airnya mempunyai tiga warna yang berubah-ubah.
Kata Flores (dari bahasa Portugis: cabo da flores) berarti bunga. Julukan ini diberikan oleh para pengelana dunia dari abad-abad yang lalu, khususnya untuk menunjukkan keindahan yang terdapat pada pemandangan di dasar laut seperti karang, ikan, dan biota laut lainnya. Keindahan ini diperkaya pula oleh keanekaragaman suku, adat-istiadat, bahasa, dan budaya yang berada pada satu lokasi (pulau) yang kecil (!!).
Di sekeliling pulau Flores terdapat beberapa (sekitar 100-an) pulau kecil, antara lain pulau Komodo (di sebelah barat) dan pulau-pulau Lomblen, Lembata, Pantar, Alor dll. (di sebelah timur).
Salah satu kabupaten di pulau Flores adalah Kabupaten Ngada dengan sebutan akrab "Tana Ngada".

Kabupaten Ngada terletak di sebelah barat pulau Flores. Kabupaten ini terletak di antara Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Ende. Kabupaten Ngada terdiri dari beberapa kecamatan. Berikut ini adalah peta administratif kabupaten Ngada sebelum ada pemekaran kabupaten baru (kabupaten Nagekeo)

Nusa Tenggara Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
i
Nusa Tenggara Timur
—  Provinsi  —
Lambang Nusa Tenggara Timur
Lambang
Peta lokasi Nusa Tenggara Timur
Negara  Indonesia
Dasar hukum UU 64/1958
Ibu kota Kupang
Koordinat 11º 10' - 7º 30' LS
118º 30' - 125º 20' BT
Pemerintahan
 • Gubernur Frans Lebu Raya
Luas
 • Total 48.718.10 km2 (18,810.16 mil²)
Populasi (2010)
 • Total 4.683.827
 • Kepadatan 96/km2 (250/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa Atoni atau Dawan (21%), Manggarai (15%), Sumba (13%), Lamaholot (5%), Belu (6%), Rote (5%), Lio (4%), Tionghoa (3%)[1]
 • Agama Katolik Roma (54.14%), Protestan (34,74%), Islam (9.05%), Hindu (0,11%) Budha (0,01%) Lainnya (1,73%)[2]
 • Bahasa Bahasa Indonesia
Zona waktu WITA
Kabupaten 21
Kota 1
Kecamatan 186
Desa/kelurahan 2.650
Lagu daerah Moree


Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Ibukotanya terletak di Kupang, Timor Barat.
Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat.
Provinsi ini menempati bagian barat pulau Timor. Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi negara Timor Leste pada tahun 2002.

Arti lambang

Arti lambang Kabupaten Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut:
  • Berbentuk perisai dengan sudut lima dengan maksud, selain melambangkan makna perlindungan rakyat juga melambangkan Pancasila.
  • Dalam perisai terBerkas: bintang, komodo, padi dan kapas, tombak dan pohon Beringin.
  • Bintang melambangkan keagungan Tuhan yang Maha Esa, komodo (buaya darat) satu-satunya reptil prasejarah yang hingga kini masih lestari. Binatang purba ini merupakan reptil raksasa yang oleh dunia dinyatakan dilindungi karena jenis hewan ini hanya terdapat di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di pulau komodo. Banyak wisatawan dari seluruh dunia datang ke pulau ini hanya untuk melihat komodo.
  • Padi-kapas melambangkan kemakmuran.
  • Tombak melambangkan keagungan dan kejayaan.
  • Pohon beringin melambangkan persatuan dan kesatuan yang tetap terpelihara.
  • Hari terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur dilukiskan melalui jumlah padi (14) dan tahun 1958 tertera langsung pada sudut bawah lambang.

Pemerintahan

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Alor Kalabahi
2 Kabupaten Belu Atambua
3 Kabupaten Ende Ende
4 Kabupaten Flores Timur Larantuka
5 Kabupaten Kupang Oelamasi
6 Kabupaten Lembata Lewoleba
7 Kabupaten Manggarai Ruteng
8 Kabupaten Manggarai Barat Labuan Bajo
9 Kabupaten Manggarai Timur Borong
10 Kabupaten Ngada Bajawa
11 Kabupaten Nagekeo Mbay
12 Kabupaten Rote Ndao Baa
13 Kabupaten Sabu Raijua Seba
14 Kabupaten Sikka Maumere
15 Kabupaten Sumba Barat Waikabubak
16 Kabupaten Sumba Barat Daya Tambolaka
17 Kabupaten Sumba Tengah Waibakul
18 Kabupaten Sumba Timur Waingapu
19 Kabupaten Timor Tengah Selatan Soe
20 Kabupaten Timor Tengah Utara Kefamenanu
21 Kota Kupang -
Ada Informasi bahwa Kabupaten di Nusa Tenggara Timur bertambah sejak diresmikannya Kabupaten Malaka

Daftar gubernur

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
1.
Brigjen J.Lala Mentik 1960 1965
2.
El Tari 1966 1978
3. Ben mboi.jpg Brigjen Ben Mboi 1978 1988
4.
Hendrik Fernandez 1988 1993
5.
Brigjen Herman Musakabe 1993 1998
6. Piet Tallo.jpg Piet Alexander Tallo, SH 1998 2003 Periode pertama.
2003 2008 Periode kedua.
7. A lebu raya.jpg Drs. Frans Lebu Raya 16 Juli 2008 2013

Populasi

Jumlah penduduk di provinsi ini adalah 4.683.827 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,07%. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.326.487 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.357.340 jiwa (2010). Kepadaan penduduk di Nusa Tenggara Timur sebesar 96 jiwa/km2, dengan proseentasi penduduk yang tinggal di perkotaan kurang lebih 20%, dan sisanya sebesar 80% mendiami kawasan pedesaan. Sebagian besar penduduk beragama Kristen dengan rincian persentase kurang lebih sebagai berikut Katolik 54,14% Protestan 34,74%, Islam 9,05% , Hindu 0,11% Buddha 0,01% dan sebanyak 1,73% menganut agama dan kepercayaan lainnya.[2]
Nusa Tenggara Timur menjadi tempat perlindungan untuk kalangan Kristen di Indonesia yang menjauhkan diri dari konflik agama di Maluku dan Irian Jaya.
Tingkat pendaftaran sekolah menengah adalah 39% yang jauh dibawah rata-rata Indonesia, yaitu 80.49% tahun 2003/04 (menurut UNESCO). Minuman berupa air bersih, sanitasi dan kurangnya sarana kesehatan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi anak (32%) dan kematian bayi (71 per 1000) juga lebih besar dari kebanyakan provinsi Indonesia lainnya.

Ekonomi

Menurut berbagai standar ekonomi, ekonomi di provinsi ini lebih rendah dari pada rata-rata Indonesia, dengan tingginya inflasi (15%), pengangguran (30%) dan tingkat suku bunga (22-24%).

Kepulauan

Seperti halnya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang didominasi oleh kepulauan, tiga pulau utama di wilayah ini adalah Flores, Sumba, dan Timor Barat.
Sedangkan pulau-pulau lain diantaranya adalah Pulau Adonara, Alor, Babi, Besar, Bidadari, Dana, Komodo, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Palue, Pamana, Pamana Besar, Pantar, Rusa, Raijua, Rote (pulau terselatan di Indonesia), Sawu, Semau dan Solor.

Pulau Komodo

Formasi Batu di Kepulauan Komodo

Pemandangan dari Labuan Bajo

Batas wilayah

Utara Laut Flores
Selatan Samudra Hindia
Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Timur Timor Leste, Provinsi Maluku, dan Laut Banda

instrumen alat musik

  • Sasando, instrumen musik petik dari daerah ini
  • Pasola, permainan lempar lembing dari atas kuda
  • Nyale, upacara penangkapan cacing laut di pantai
  • Padoa


Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat
—  Provinsi  —
Lambang Nusa Tenggara Barat
Lambang
Peta lokasi Nusa Tenggara Barat
Negara  Indonesia
Ibu kota Mataram
Koordinat 9º 20' - 6º 20' LS
115º 30' - 119º 30' BT
Pemerintahan
 • Gubernur Muhammad Zainul Majdi
Luas[1]
 • Total 18.572.32 km2 (7,170.81 mil²)
Populasi (2010)[2]
 • Total 4.496.855
 • Kepadatan 240/km2 (630/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa Sasak (68%), Bima (13%), Sumbawa (8%), Bali (3%), Suku Indo-Arya (8%)[3]
 • Agama Islam (96%), Hindu (3%), Buddha (0.5%), Katolik (0.5%)
 • Bahasa Indonesia, Sasak
Zona waktu WITA
Kabupaten 7
Kota 2
Kecamatan 116
Desa/kelurahan 960
Lagu daerah Orlen-orlen


Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.
Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%).

Arti Lambang

Berlatar belakang perisai sebagai gambaran jiwa pahlawan, lambang Nusa Tenggara Barat terdiri dari 6 unsur, yakni: bintang, kapas dan padi, menjangan gunung dan kubah.
  • Bintang melambangkan 5 sila dari Pancasila, kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran juga melambangkan tanggal terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu 14 Agustus 1958.
  • Hari tersebut dengan diungkapkan secara simbolik dengan jumlah kuntum dan untaian padi 58.
  • Rantai terdiri dari 4 berbentuk bulat dan 5 berbentuk segi empat, melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan RI.
  • Menjangan merupakan salah satu satwa yang banyak berada di Pulau Sumbawa.
  • Gunung yang berasap melukiskan kemegahan gunung Rinjani sebagai gunung tertinggi di Lombok.
  • Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sejarah


Merekonstruksi sejarah Kerajaan Selaparang menjadi sebuah bangunan kesejarahan yang utuh dan menyeluruh agaknya memerlukan pengkajian yang mendalam. Permasalahan utamanya terletak pada ketersediaan sumber-sumber sejarah yang layak dan memadai. Sumber-sumber yang ada sekarang, seperti Babad dan lain-lain memerlukan pemilihan dan pemilahan dengan kriteria yang valid dan reliable. Apa yang tertuang dalam tulisan sederhana ini mungkin masih mengundang perdebatan. Karena itu sejauh terdapat perbedaan-perbedaan dalam pengungkapannya akan dlmuat sebagai gambaran yang masih harus ditelusurl sebagal bahan pengkajlan leblh ianjut.
Agak sulit membuat kompromi penafsiran untuk menemukan benang merah ketiga deskripsi di atas. Minimnya sumber-sumber sejarah menjadi alasan yang tak terelakkan.

Zaman Majapahit

Menurut Lalu Djelenga (2004), catatan sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok yang lebih berarti dimulai dari masuknya Majapahit melalui ekspedisi di bawah Mpu Nala pada tahun 1343 sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada yang kemudian diteruskan dengan inspeksi Gajah Mada sendiri pada tahun 1352.
Ekspedisi ini, lanjut Djelenga, meninggalkan jejak kerajaan Gelgel di Bali. Sedangkan di Lombok dalam perkembangannya meninggalkan jejak berupa empat kerajaan utama saling bersaudara, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan Selaparang di Timur, Kerajaan Langko di tengah dan Kerajaan Pejanggik di selatan. Selain keempat kerajaan tersebut, terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong serta beberapa desa kecil, seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan dan Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini selanjutnya menjadi wilayah yang merdeka setelah kerajaan Majapahit runtuh.
Di antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok. Disebutkan kota Lombok terletak di teluk Lombok yang sangat indah dan mempunyai sumber air tawar yang banyak. Keadaan ini menjadikannya banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Palembang, Banten, Gresik dan Sulawesi. dan mempunyai senjata yg bernama sundu

Masuknya Islam

Belakangan, ketika Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara.
"Susuhnii Ratu Giri memerintahkan keyakinan baru disebarkan ke seluruh pelosok. Dilembu Manku Rat dikirim bersama bala tentara ke Banjarmasin, Datu bandan di kirim ke Makasar, Tidore, Seram dan Galeier dan Putra Susuhunan, Pangeran Prapen ke Bali, Lombok dan Sumbawa. Prapen pertama kali berlayar ke Lombok, dimana dengan kekuatan senjata ia memaksa orang untuk memeluk agama Islam. Setelah menyelesaikan tugasnya, Prapen berlayar ke Sumbawa dan Bima. Namun selama ketiadaannya, karena kaum perempuan tetap menganut keyakinan Pagan, masyarakat Lombok kembali kepada faham pagan. Setelah kemenangannya di Sumbawa dan Bima, Prapen kembali dan dengan dibantu oleh Raden Sumuliya dan Raden Salut, ia mengatur gerakan dakwah baru yang kali ini mencapai kesuksesan. Sebagian masyarakat berlari ke gunung-gunung, sebagian lainnya ditaklukkan lalu masuk Islam dan sebagian lainnya hanya ditaklukkan. Prapen meninggalkan Raden Sumuliya dan Raden Salut untuk memelihara agama Islam dan ia sendiri bergerak ke Bali, dimana ia memulai negosiasi (tanpa hasil) dengan Dewa Agung Klungkung."
Proses pengislaman oleh Sunan Prapen menuai hasil yang menggembirkan, hingga beberapa tahun kemudia seluruh pulau Lombok memeluk agama Islam, kecuali beberapa tempat yang masih memepertahankan adat istiadat lama.
Sementara di Kerajaan Lombok, sebuah kebijakan besar dilakukan Prabu Rangkesari dengan memindahkan pusat kerajaan ke Desa Selaparang atas usul Patih Banda Yuda dan Patih Singa Yuda. Pemindahan ini dilakukan dengan alasan letak Desa Selaparang lebih strategis dan tidak mudah diserang musuh dibandingkan posisi sebelumnya.
Menurut Fathurrahman Zakaria, dari wilayah pusat kerajaan yang baru ini, panorama Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati dengan latar belakang daratan Pulau Sumbawa dari ujung utara ke selatan dengan sekali sapuan pandangan. Dengan demikian semua gerakan yang mencurigakan di tengah lautan akan segera dapat diketahui. Wilayah ini juga memiliki daerah belakang berupa bukit-bukit persawahan yang dibangun dan ditata rapi bertingkat-tingkat sampai hutan Lemor yang memiliki sumber air yang melimpah.
Di bawah pimpinan Prabu Rangkesari, Kerajaan Selaparang berkembang menjadi kerajaan yang maju di berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan kebudayaan yang kemudian banyak melahirkan manusia-manusia sebagai khazanah warisan tradisional masyarakat Lombok hari ini. ahli sejarah berkebangsaan Belanda L. C. Van den Berg menyatakan bahwa, berkembangnya Bahasa Kawi sangat memengaruhi terbentuknya alam pikiran agraris dan besarnya peranan kaum intelektual dalam rekayasa sosial politik di Nusantara, Fathurrahman Zakaria (1998) menyebutkan bahwa para intelektual masyarakat Selaparang dan Pejanggik sangat mengetahui Bahasa Kawi. Bahkan kemudian dapat menciptakan sendiri aksara Sasak yang disebut sebagai jejawen. Dengan modal Bahasa Kawi yang dikuasainya, aksara Sasak dan Bahasa Sasak, maka para pujangganya banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi atau menyalin manusia Jawa kuno ke dalam lontar-lontar Sasak. Lontar-lontar dimaksud, antara lain Kotamgama, Lapel Adam, Menak Berji, Rengganis dan lain-lain. Bahkan para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi ajaran-ajaran sufi para walisongo, seperti lontar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Lontar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Sidik Anak Yatim dan sebagainya.
Dengan mengkaji lontar-lontar tersebut, menurut Fathurrahman Zakaria (1998) kita akan mengetahui prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam rekayasa sosial politik dan sosial budaya kerajaan dan masyarakatnya. Dalam bidang sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama lembar 6 lembar menggariskan sifat dan sikap seorang raja atau pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma dan Warsa.
  • Danta artinya gading gajah, apabila dikeluarkan tidak mungkin dimasukkan lagi.
  • Danti artinya ludah, apabila sudah dilontarkan ke tanah tidak mungkin dijilat lagi.
  • Kusuma artinya kembang, tidak mungkin kembang itu mekar dua kali.
  • Warsa artinya hujan, apabila telah jatuh ke bumi tidak mungkin naik kembali menjadi awan.
Itulah sebabnya seorang raja atau pemimpin hendaknya tidak salah dalam perkataan.
Selain itu, dalam lontar-lontar yang ada diketahui bahwa istilah-istilah dan ungkapan yang syarat dengan ide dan makna telah dipergunakan dalam bidang politik dan hukum, misalnya kata hanut (menggunakan hak dan kewajiban), tapak (stabil), tindih (bertata krama), rit (tertib), jati (utama),tuhu (sungguh-sungguh), bakti (bakti, setia) atau terpi (teratur). Dalam bidang ekonomi, seperti itiq (hemat), loma (dermawan), kencak (terampil) atau genem (rajin).
Kemajuan Kerajaan Selaparang ini membuat kerajaan Gelgel di Bali merasa tidak senang. Gelgel yang merasa sebagai pewaris Majapahit, melakukan serangan ke Kerajaan Selaparang pada tahun 1520, akan tetapi menemui kegagalan.
Mengambil pelajaran dari serangan yang gagal pada 1520, Gelgel dengan cerdik memaanfaatkan situasai untuk melakukan infiltrasi dengan mengirimkan rakyatnya membuka pemukiman dan persawahan di bagian selatan sisi barat Lombok yang subur. Bahkan disebutkan, Gelgel menempuh strategi baru dengan mengirim Dangkiang Nirartha untuk memasukkan faham baru berupa singkretisme Hindu-Islam. Walau tidak lama di Lombok, tetapi ajaran-ajarannya telah dapat memengaruhi beberapa pemimpin agama Islam yang belum lama memeluk agama Islam. Namun niat Kerajaan Gelgel untuk menaklukkan Kerajaan Selaparang terhenti karena secara internal kerajaan Hindu ini juga mengalami stagnasi dan kelemahan di sana-sini.

Masuknya Kolonialisme

Kedatangan VOC Belanda ke Indonesia yang menguasai jalur perdagangan di utara telah menimbulkan kegusaran Gowa, sehingga Gowa menutup jalur perdagangan ke selatan dengan cara menguasai Pulau Sumbawa dan Selaparang. Untuk membendung misi kristenisasi menuju ke barat, maka Gowa juga menduduki Flores Barat dengan membangun Kerajaan Manggarai.
Ekspansi Gowa ini menyebabkan Gelgel yang mulai bangkit tidak senang. Gowa dihadapkan pada posisi dilematis, mereka khawatir Belanda memanfaatkan Gelgel. Maka tercapai kesepakatan dengan Gelgel melalui perjanjian Saganing pada tahun 1624 yang isinya antara lain Gelgel tidak akan bekerja sama dengan Belanda dan Gowa akan melepaskan perlindungannya atas Selaparang yang dianggap halaman belakang Gelgel.
Akan tetapi terjadi perubahan sikap sepeninggal Dalem Sagining yang digantikan oleh Dalem Pemayun Anom. Terjadi polarisasi yang semakin jelas, yakni Gowa menjalin kerjasama dengan Mataram di Jawa dalam rangka menghadapi Belanda. Sebaliknya Belanda berhasil mendekati Gelgel, sehingga pada tahun 1640, Gowa masuk kembali ke Lombok. Bahkan pada tahun 1648, salah seorang Pangeran Selaparang dari Trah Pejanggik bernama Mas Pemayan dengan gelar Pemban Mas Aji Komala, diangkat sebagai raja muda, semacam gubernur mewakili Gowa, berkedudukan di bagian bara pulau Sumbawa.
Akhirnya perang antara Gowa dengan Belanda tidak terelakkan. Gowa melakukan perlawanan keras terutama dibawah pimpinan Sultan Hasanuddin yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur. Sejarah mencatat Gowa harus menerima perjanjian Bungaya pada tahun 1667. Bungaya adalah sebuah wilayah yang terletak disekitar pusat kerajaan Gelgel di Klungkung yang menandai eratnya hubungan Gelgel-Belanda. Konon Gelgel berusaha memanfaatkan situasi dengan mengirimkan ekspedisi langsung ke pusat pemerintahan Selaparang pada tahun 1668-1669, tetapi ekspedisi tersebut gagal.
Sekalipun Selaparang unggul melawan kekuatan tetangganya, yaitu Kerajaan Gelgel, namun pada saat yang bersamaan, suatu kekuatan baru dari arah barat telah muncul pula. Embrio kekuatan ini telah ada sejak permulaan abad ke-15 dengan datangnya para imigran petani liar dari Karang Asem (Bali) secara bergelombang dan mendirikan koloni di kawasan Kotamadya Mataram sekarang ini. Kekuatan itu telah menjelma sebagai sebuah kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan dan Pagesangan yang berdiri pada tahun 1622.
Namun bahaya yang dinilai menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul secara tiba-tiba yaitu kekuatan asing, Belanda yang sewaktu-waktu akan melakukan ekspansi. Kekuatan dari tetangga dekat diabaikan, karena Gelgel yang demikian kuat mampu dipatahkan. Sebab itu sebelum kerajaan yang berdiri di wilayah kekuasaannya di bagian barat ini berdiri, hanya diantisipasi dengan menempatkan pasukan kecil di bawah pimpinan Patinglaga Deneq Wirabangsa.
Di balik itu memang ada faktor-faktor lain terutama masalah perbatasan antara Selaparang dan Pejanggik yang tidak kunjung selesai. Hal ini menyebabkan adanya saling mengharapkan peran yang lebih di antara kedua kerajaan serumpun ini atau saling lempar tanggung jawab. Dalam kecamuk peperangan dan upaya mengahadapi masalah kekuatan yang baru tumbuh dari arah barat itu, maka secara tiba-tiba saja, tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan, yaitu patih kerajaan sendiri yang bernama, Raden Arya Banjar Getas, ditengarai berselisih pendapat dengan rajanya. Raden Arya Banjar Getas akhirnya meninggalkan Selaparang dan hijrah mengabdikan diri di Kerajaan Pejanggik yang dulu (Kerajaan Pejanggik) berada di Daerah Pejanggik yang berada di Kecamatan Jonggat
Atas prakarsanya sendiri, Raden Arya Banjar Getas dapat menyeret Pejanggik bergabung dengan sebuah Ekspedisi Tentara Kerajaan Karang Asem yang sudah mendarat menyusul di Lombok Barat. Semula berdasarkan informasi awal yang diperoleh, maksud kedatangan ekspedisi itu akan menyerang Kerajaan Pejanggik.
Namun dalam kenyataan sejarah, ekspedisi itu telah menghancurkan Kerajaan Selaparang karena wilayah tersebut dapat ditaklukkan hampir tanpa perlawanan, sebab sudah dalam keadaan sangat lemah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1672. Pusat kerajaan hancur dan rata dengan tanah serta raja beserta seluruh keluarganya mati terbunuh.
Selaparang jatuh hanya tiga tahun setelah menghadapi Belanda. Empat belas tahun kemudian, pada tahun 1686 Kerajaan Pejanggik dibumi hanguskan oleh Kerajaan Mataram Karang Asem. Akibat kekalahan Pejanggik, maka Kerajaan Mataram mulai berdaulat menjadi penguasa tunggal di Pulau Lombok setelah sebelumnya juga meluluh lantakkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.

Batas wilayah

Utara Laut Flores
Selatan Samudra Hindia
Barat Provinsi Bali
Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur

Pemerintahan

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota Jumlah Kecamatan
1 Kabupaten Bima Raba 19
2 Kabupaten Dompu Dompu 8
3 Kabupaten Lombok Barat Gerung 10
4 Kabupaten Lombok Tengah Praya 12
5 Kabupaten Lombok Timur Selong 20
6 Kabupaten Lombok Utara Tanjung 5
7 Kabupaten Sumbawa Sumbawa Besar 24
8 Kabupaten Sumbawa Barat Taliwang 8
9 Kota Bima - 5
10 Kota Mataram - 3
No. Kabupaten/Kota Ibu kota 1 Kabupaten Bima Raba 2 Kabupaten Dompu Dompu 3 Kabupaten Lombok Barat Gerung 4 Kabupaten Lombok Tengah Praya 5 Kabupaten Lombok Timur Selong 6 Kabupaten Lombok Utara Tanjung 7 Kabupaten Sumbawa Sumbawa Besar 8 Kabupaten Sumbawa Barat Taliwang 9 Kota Bima Bima Bima 10 Kota Mataram Mataram

Daftar gubernur

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
1.
Ruslan Tjakraningrat 1958 1968
2.
H.R. Wasita Kusumah 1968 1979
3.
Gatot Suherman 1979 1988
4.
Warsito 1988 1998
5.
Harun Al Rasyid 1998 2003
6.
Lalu Serinata 2003 2008
7.
M. Zainul Majdi 8 September 2008 2013

Wakil di DPR dan DPD 2009 - 2014

Anggota DPR dari Provinsi Nusa Tenggara Barat

Anggota DPD dari Provinsi Nusa Tenggara Barat

  • Prof. Dr. Farouk Muhammad
  • Baiq Diah Ganefi, SH
  • H.L. Abdul Muhyi Abidin, S.Ag.
  • H.L. Supardan Kasiran